Setiap perusahaan pasti ingin memiliki karyawan terbaik baik dari segi perilaku maupun profesionalitas. Namun, karyawan tetaplah manusia yang sering melakukan kesalahan dan kekhilafan salah satunya dengan melakukan kecurangan atau kesalahan saat absensi.
Kecurangan atau kesalahan yang dilakukan oleh karyawan saat absensi biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya, karyawan mungkin belum memahami sistem absensi perusahaan atau sistem absensi yang tidak jelas atau serampangan yang menyebabkan karyawan secara bebas bisa melakukan kecurangan absensi.
Kesalahan absensi tentu bisa merugikan karyawan. Misalnya saja karena lupa absen maka karyawan tersebut dianggap tidak masuk.
Sedangkan kecurangan absensi dapat merugikan perusahaan karena sudah pasti karyawan tersebut memiliki etika yang buruk dan akan mempengaruhi kinerjanya. Selain itu, kecurangan juga bisa menyebabkan kerugian perusahaan dari sisi finansial.
Oleh karena itu, Anda perlu mengenali dan memahami berbagai bentuk kesalahan dan kecurangan karyawan ketika absensi untuk melakukan mitigasi dan juga menyusun strategi untuk memperbaiki sistem absensi Anda.
Baca Juga : 5 Fungsi Mesin Laminating Pada Percetakan
Ada beberapa bentuk kecurangan dan kesalahan karyawan ketika melakukan absensi yang perlu Anda kenali di antaranya sebagai berikut.
Buddy Punching
Buddy Punching atau kongkalikong atau kerjasama menjadi bentuk umum dalam melakukan kecurangan absensi. Salah satunya adalah titip absen.
Kecurangan titip absen hanya bisa dilakukan apabila Anda masih menggunakan sistem absensi konvensional seperti check log atau sekedar buku absen.
Namun jangan salah, sistem absen sidik jari juga rawan buddy punching, lho! Biasanya hal tersebut dilakukan oleh karyawan yang memang berinteraksi langsung dengan sistem absensi atau karyawan yang mampu memanipulasi mesin absensi sidik jari.
Menggelembungkan Waktu Absensi
Sama halnya dengan buddy punching, kecurangan macam ini hanya bisa dilakukan apabila Anda memiliki sistem absensi yang serampangan dan masih konvensional.
Misalnya saja jam kerja seharusnya masuk pada jam 8.00 pagi, namun karena telat 15 menit dan menghindari potong gaji, Anda menulis absensi pada pukul 8.00 pagi.
Favoritisme
Sebenarnya, favoritisme sama halnya dengan buddy punching. Namun favoritisme biasanya juga dilakukan secara sistematis oleh perusahaan terhadap anak kesayangan atau karyawan dari kalangan keluarga.
Meski tidak merugikan finansial secara langsung tapi hal tersebut bisa menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan akan mempengaruhi produktivitas kerja perusahaan.
Kesalahan dalam Memasukkan Data
Kesalahan memasukkan data absensi umumnya terjadi karena perusahaan tidak memiliki sistem terpadu atau terintegrasi dengan sistem payroll.
Kesalahan terjadi ketika karyawan HR memasukkan data absensi pada mesin sidik jari atau absen manual pada perhitungan payroll atau rekap data absensi yang menyebabkan adanya miskalkulasi data. Kesalahan perhitungan gaji bisa saja terjadi dan merugikan baik perusahaan maupun karyawan.
Lupa Scan Absensi
Lupa scan absensi juga menjadi kesalahan yang sering dilakukan oleh karyawan. Apalagi bagi karyawan lapangan. Hal tersebut tentu merugikan karyawan, terlebih jika perusahaan tidak memiliki sistem absensi yang terintegrasi dengan baik.
Sengaja Tidak Absen
Banyak karyawan yang sengaja tidak absen karena berbagai alasan. Pertama, mesin absensi sidik jari yang sering rusak dan sulit mengenali sidik jari. Kedua, antrean absensi sidik jari yang kadang malah membuat karyawan itu sendiri telat.
Selain itu, terlebih di masa pandemi banyak perusahaan yang memutuskan untuk membuka ruangan guna mencegah penularan penyakit dan tidak sedikit pula karyawan yang berusaha menghindari absensi sidik jari karena hal itu.
Mencegah Kebiasaan Buruk dan Kecurangan Karyawan saat Absensi
Langkah awal untuk mencegah kebiasaan buruk dan kecurangan karyawan saat absensi adalah memperbaiki sistem tata kelola karyawan secara menyeluruh mulai dari onboarding hingga offboarding.
Langkah selanjutnya, perusahaan perlu membuat aturan yang jelas dan disiplin dan mampu dikomunikasikan secara baik kepada karyawan. Aturan seperti waktu cuti, keterlambatan, hingga reward perlu disampaikan kepada karyawan.
Perusahaan juga perlu membangun lingkungan kerja yang dinamis dan inklusif. Sehingga karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan lebih engaged terhadap perusahaan.
Terakhir, gunakan teknologi sebagai tools penunjang terciptanya sistem tata kelola karyawan yang baik salah satunya dengan menggunakan aplikasi absensi karyawan berbasis web.
Dengan aplikasi absensi karyawan berbasis web, Anda bukan hanya dimudahkan dalam mengelola absen namun lebih komprehensif seperti gaji, data karyawan, hingga penilaian kinerja.