Katarak: Penyebab, Gejala, Tahapan, dan Cara Mengobatinya Secara Medis

Irwin Andriyanto

Katarak merupakan salah satu masalah kesehatan mata paling umum di dunia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2023, katarak menyumbang sekitar 51% kasus kebutaan global. Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023 mencatat prevalensi katarak mencapai 1,8% pada penduduk berusia di atas 50 tahun. Penyakit ini ditandai dengan kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan cahaya sulit masuk ke retina, sehingga penglihatan menjadi kabur dan kualitas hidup menurun.

Katarak: Penyebab, Gejala, Tahapan, dan Cara Mengobatinya Secara Medis
Katarak: Penyebab, Gejala, Tahapan, dan Cara Mengobatinya Secara Medis

Perkembangan katarak biasanya terjadi secara bertahap. Gejala awal sering tidak disadari hingga gangguan penglihatan semakin parah. Satu-satunya cara efektif mengobati katarak adalah melalui operasi katarak, yaitu mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa buatan. Artikel ini membahas penyebab, gejala, tahapan, dan pengobatan medis katarak secara lengkap.

Penyebab Katarak

Katarak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berkaitan dengan proses alami penuaan maupun kondisi medis tertentu.

1. Penuaan (Age-Related Cataract)

Proses penuaan menyebabkan protein dalam lensa mata menggumpal dan membentuk kekeruhan. Inilah penyebab katarak yang paling sering terjadi, terutama pada usia lanjut.

2. Katarak Kongenital

Katarak kongenital terjadi sejak lahir akibat kelainan genetik atau gangguan perkembangan janin. Kondisi ini dapat mengganggu perkembangan penglihatan anak jika tidak segera ditangani.

3. Cedera atau Trauma Mata

Benturan atau luka pada mata dapat memicu perubahan struktur lensa dan mempercepat terbentuknya katarak.

4. Penyakit Sistemik

Penyakit seperti diabetes, glaukoma, dan uveitis meningkatkan risiko katarak karena mempengaruhi metabolisme lensa mata.

5. Kebiasaan dan Paparan Lingkungan

Merokok, paparan sinar ultraviolet tanpa perlindungan, dan konsumsi alkohol berlebihan dapat mempercepat kerusakan lensa mata.

Gejala Katarak

Gejala katarak muncul secara bertahap. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Penglihatan kabur atau buram seperti melihat melalui kaca berembun.
  • Warna tampak pudar sehingga sulit membedakan detail.
  • Fotofobia atau sensitif terhadap cahaya terang.
  • Pandangan ganda pada satu mata.
  • Lingkaran cahaya (halo) di sekitar sumber cahaya.
  • Kesulitan melihat di malam hari atau ruangan gelap.

Gejala-gejala tersebut sebaiknya segera dikonsultasikan kepada dokter spesialis mata agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Tahapan Katarak

Katarak berkembang dalam beberapa tahap sebelum mengakibatkan kebutaan permanen.

1. Katarak Imatur

Kekeruhan hanya mengenai sebagian lensa. Penglihatan sedikit terganggu, tetapi aktivitas sehari-hari masih bisa dilakukan.

2. Katarak Matur

Seluruh lensa menjadi keruh, penglihatan menurun signifikan, dan aktivitas terganggu. Operasi mulai direkomendasikan pada tahap ini.

3. Katarak Hipermatur

Lensa mengeras atau mencair, berisiko merusak saraf mata. Tahap ini dapat menyebabkan glaukoma sekunder dan kebutaan permanen jika tidak segera dioperasi.

Risiko Jika Katarak Tidak Diobati

Katarak yang dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi serius, di antaranya:

  • Kebutaan permanen akibat kerusakan retina atau saraf optik.
  • Penurunan produktivitas kerja karena penglihatan terbatas.
  • Risiko kecelakaan terutama saat berkendara.
  • Penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

Cara Mengobati Katarak Secara Medis

Hingga kini, operasi katarak adalah metode paling efektif untuk memulihkan penglihatan. Tidak ada obat tetes atau ramuan herbal yang dapat menghilangkan kekeruhan lensa secara permanen.

Metode Operasi Katarak

  1. Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)
    Melibatkan sayatan besar (8โ€“10 mm) untuk mengangkat lensa yang keruh. Proses pemulihan cenderung lebih lama.
  2. Small Incision Cataract Surgery (SICS)
    Menggunakan sayatan lebih kecil (6โ€“10 mm). Waktu operasi sekitar 15โ€“30 menit dengan pemulihan yang lebih cepat dibanding ECCE.
  3. Phacoemulsification
    Metode modern tanpa jahitan, dengan sayatan 2โ€“3 mm. Operasi hanya memakan waktu 10โ€“15 menit dan pemulihan berlangsung cepat, sekitar dua minggu hingga satu bulan.

Pilihan Lensa Intraokular (IOL)

  • Lensa Standar
    Mengembalikan penglihatan dasar, cocok untuk kebutuhan umum.
  • Lensa Premium
    Termasuk trifocal, toric, atau multifocal yang dapat mengoreksi rabun jauh, rabun dekat, presbiopia, dan astigmatisme.

Perawatan Pasca Operasi Katarak

Keberhasilan operasi tidak hanya bergantung pada teknik pembedahan, tetapi juga perawatan setelahnya.

  • Hindari mengangkat beban lebih dari 2 kg.
  • Jangan mengucek mata atau membiarkan mata terkena air.
  • Gunakan obat tetes mata sesuai anjuran dokter.
  • Kenakan pelindung mata saat tidur.
  • Lakukan kontrol rutin untuk memantau pemulihan.

Pencegahan Katarak

Meski tidak semua kasus dapat dicegah, risiko katarak dapat diminimalkan dengan:

  • Menggunakan kacamata hitam anti-UV saat berada di luar ruangan.
  • Mengonsumsi makanan kaya vitamin A, C, dan antioksidan.
  • Menghentikan kebiasaan merokok.
  • Mengontrol penyakit kronis seperti diabetes.
  • Menjalani pemeriksaan mata secara berkala.

Kesimpulan

Katarak adalah penyebab utama kebutaan yang dapat diobati sepenuhnya melalui operasi katarak. Memahami penyebab, gejala, dan tahapan katarak penting untuk mencegah komplikasi serius. Penanganan tepat waktu oleh tenaga medis berpengalaman akan membantu memulihkan penglihatan dan meningkatkan kualitas hidup.

Baca Juga:

Bagikan:

Irwin Andriyanto

Blogger Personal di Masirwin.com dan SEO Consultant SEOXpert.id yang senang menulis seputar digital marketing, bisnis, gadget, dan teknologi. Lulusan Teknik Informatika (Universitas Serang Raya) dan Magister Manajemen Pemasaran (Universitas Esa Unggul), Saya mencoba menjelaskan hal kompleks dengan cara yang sederhana dan relevan.

Tags

Tinggalkan komentar